Sandiaga Minta Maaf Langkahi Makam Pendiri NU Kiai Bisri

Jakarta,
-- Sandiaga Uno meminta maaf telah melangkahi makam tokoh Nahdlatul Ulama (NU)
KH Bisri Syansuri. Calon wakil presiden nomor urut 02 itu mengaku khilaf.
"Pertama-tama,
tentunya permohonan maaf. Manusia itu pasti ada khilaf. Saya hampir tiap hari
berkunjung di kubur, ziarah," kata Sandiaga seperti dikutip detikcom di
Pekanbaru, Riau, Senin (12/11).
Sandiaga
mengaku kerap dipandu setiap kali berziarah. Kejadian di makam Kiai Bisri telah
memberinya pelajaran untuk lebih menghormati persemayaman tokoh Islam.
"Dan
dalam ziarah tersebut, tadi juga ada ziarah kubur, di sini juga ada pemandunya.
Dan tanpa mau menyalahkan siapa-siapa, saya harus berani mengambil risiko ini
bahwa kesalahan ada di saya," ujar dia.
"Oleh
karena itu kesalahan saya, saya mohon maaf. Dan tentunya manusia penuh khilaf,
penuh salah. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mohon maaf," imbuh
Sandiaga.
Peristiwa
Sandiaga melangkahi makam menjadi pergunjingan publik. Video berdurasi 15 detik
yang tersebar di media sosial memperlihatkan Sandi mengenakan sarung dan
berkopiah hitam tengah menabur bunga bersama capres Prabowo Subianto.
Alih-alih
berjalan melalui tepian kubur, Sandi dalam video tersebut terlihat melangkahi
makam untuk kemudian nyekar ke makam yang berada di sebelahnya.
Ketua
Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengatakan warga NU
tidak berani untuk melangkahi makam karena menurut Said, tidak sesuai etika.
"Kalau
warga NU tidak berani sama sekali bahasanya takut kualat, " ujar Said Aqil
di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/11).
Said
sendiri mengaku tidak berani melangkahi makam.
"Tidak
berani, bukan karena politik (di luar konteks politik), ya saya saja tidak
berani," ujarnya.
Ketua
PBNU bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan Robikin Emhas menjelaskan bahwa
secara syariat, Islam tidak mengatur ihwal melangkahi makam seseorang. Hanya
saja secara akhlak dan adab hal tersebut tidak benarkan.
"Di
luar konteks politiknya, Islam itu selain akidah dan syariat adalah soal
akhlak... termasuk juga dalam memperlakukan orang meninggal dunia juga harus
ada akhlak," ujar Robikin
"Syariatnya
jelas kalau muslim ya dimandikan dikafani disalati, dikubur, itu syariatnya. Ya
akhlaknya, adabnya termasuk ketika sudah di kuburan ya tidak diperlakukan
dengan tidak sepatutnya. Itu soal adab," ujar Robikin.
Sumber
: cnnindonesia.com
0 Response to "Sandiaga Minta Maaf Langkahi Makam Pendiri NU Kiai Bisri"
Post a Comment