Napi di LP Sukamiskin Bawa Sendiri Kunci Sel ? Parah Bro!

JAKARTA,
Berita Pojok - KPK bakal menelusuri bisnis jual beli fasilitas dan pemberian
izin berobat di LP Sukamiskin. Kemungkinan masih ada pihak lain yang terlibat
dalam praktik ilegal itu.
Khususnya,
keterlibatan mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin Imron dan adik eks Gubernur
Banten Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Keduanya
ditemukan tidak berada di dalam sel saat operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada
Jumat (20/7) malam hingga Sabtu (21/7) dini hari tersebut.
Dua
narapidana (napi) itu dilaporkan tengah menjalani rawat inap di rumah sakit
ketika petugas KPK menyambangi sel mereka. Namun, anehnya, petugas lapas tidak
bisa membuka dua kamar tersebut. Hal itu yang menjadi alasan KPK menyegel sel
yang diduga berisi fasilitas mewah itu.
”Diduga
kunci sel dibawa yang bersangkutan. Ada salah satu ruangan yang juga sulit
dibuka karena dikunci dari dalam,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, Minggu
(22/7). Setelah penyegelan itu, diperoleh informasi adanya upaya memasuki kamar
tersebut. Diduga upaya itu untuk menghilangkan barang bukti di dalamnya.
”Kami
ingatkan, ada risiko hukum jika segel atau bukti-bukti dalam penyidikan dirusak
atau dihilangkan,” kata Febri.
Lantas
sejauh mana sebenarnya peran Fuad Amin dan Wawan dalam kasus itu? Sumber
internal Jawa Pos di KPK mengatakan, keduanya diduga terlibat dalam pemberian
Mitsubishi Triton Exceed warna hitam baru dan Mitsubishi Pajero Sport Dakar
hitam nopol B 1187 FJG untuk Kalapas Sukamiskin (nonaktif) Wahid Husen. ”Diduga
dari mereka (Fuad dan Wawan),” ujar sumber tersebut.
KPK
terus berupaya mendalami keterlibatan pihak lain itu. Sejauh ini, bukti-bukti
adanya permintaan mobil sudah dikantongi penyidik. Febri mengatakan, permintaan
itu disampaikan secara gamblang oleh Wahid kepada napi korupsi yang ingin
menikmati fasilitas wah. ”Bahkan, tidak lagi menggunakan sandi atau kode-kode
terselubung. Sangat terang,” terang Febri.
Hasil
identifikasi KPK, Wahid awalnya meminta mobil jenis Triton Athlete warna putih.
Dan mengarahkan agar mobil itu dibeli di dealer yang sudah dia kenal. Namun,
karena stok mobil itu habis, akhirnya diganti dengan Mitsubishi Triton Exceed
warna hitam. ”Kemudian diantar (ke rumah Wahid) dalam keadaan baru tanpa plat
nomor,” ungkap Febri.
Pembicaraan
soal nominal sewa kamar mewah yang berkisar Rp 200 juta hingga Rp 500 juta per
kamar itu juga dilakukan secara terang-terangan.
Kamar
itu menyediakan fasilitas-fasilitas wah. Mulai dari AC, TV, lemari pendingin,
toilet duduk dan shower air panas, rak buku, wastafel, serta bed empuk.
Sumber
: jpnn.com
0 Response to "Napi di LP Sukamiskin Bawa Sendiri Kunci Sel ? Parah Bro!"
Post a Comment