Menteri PUPR Rapikan Jalan Sudirman-Thamrin, Anies-Sandi Ngapain?

Berita
Pojok -- Trotoar Jalan Sudirman-Thamrin tak jua kunjung selesai, padahal
perhelatan Asian Games 2018 sudah di depan mata, tinggal sebulan lagi. Namun
jangankan demam, infrastruktur dalam hal ini trotoar pun masih berantakan,
terutama di Jakarta yang tertinggal dibandingkan dengan Palembang.
Hal
ini diakui sendiri oleh tim Indonesia Asian Games Organizing Committee
(INASGOC) yamg melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Selatan pada 30-31 Januari
yang lalu. INASGOC menilai bahwa Jakarta harus mencontoh Palembang dalam mempersiapkan
venue Asian Games 2018.
Sedangkan
di Jakarta, dapat kita lihat sendiri, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang juga merupakan Ketua Pokja Sarana Dan
Prasarana Asian Games, sampai harus turun tangan guna memastikan penataan kawasan
di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin dapat selesai pada 21 Juli
2018.
Lelaki
berusia 64 tahun ini pun bahkan harus terjun ke lapangan dan meninjau langsung
pekerjaan penataan jalan dan trotoar Jalan Sudirman dengan berjalan kaki kurang
lebih 3 kilometer mulai dari Patung Pemuda Senayan hingga Hotel La Meridien,
Jumat 6 Juli 2018.
Padahal
sejatinya penataan trotoar merupakan tanggung jawab pemda DKI. Bila dikerjakan
sesuai konsep yang sudah disusun oleh Ahok yang ketika itu masih menjabat
sebagai Gubernur DKI dan dimatangkan kembali oleh Djarot saat menggantikan
Ahok, harusnya bulan April atau paling lambat bulan Mei, trotoar tersebut sudah
beres.
Ketika
itu, Ahok menginginkan agar trotoar Jalan Sudirman-Thamrin diperlebar menjadi
9-10 meter. Selain itu, pengelola gedung bertingkat juga diminta membongkar
pagar sehingga bisa digunakan untuk kafe-kafe.
Ahok
bahkan sudah meluncurkan satu kafe yang diberi nama JakBistro di Balai Kota
pada 17 Oktober 2016. Kafe ini merupakan konsep kafe untuk hang out yang akan
ditempatkan di sepanjang trotoar Jalan Sudirman-Thamrin seperti layaknya
trotoar di Eropa.
Ketika
kepemimpinan beralih kepada Djarot, Djarot pun mematangkan rancangan dari Ahok
dengan menggelar pencanangan revitalisasi trotoar saat car free day. Hal itu
dia lakukan di ujung kepemimpinannya.
Harapan
Djarot ketika itu, trotoar akan ditanami dengan pohon sehingga nyaman dan sejuk
untuk berjalan kaki. Termasuk juga memberikan jalur sepeda mengingat trotoarnya
cukup lebar, antara 8-11 meter. Selain itu, Pemprov DKI juga berencana membuat
tempat penyewaan sepeda di sepanjang jalur. Harapannya, pekerja di sepanjang
Jalan Sudirman-Thamrin bisa lanjut naik sepeda hingga tujuan, setelah turun
dari transportasi massal.
Djarot
mengatakan, trotoar Jalan Sudirman-Thamrin yang direvitalisasi akan dilengkapi
jalur sepeda hingga tempat nongkrong. Saat itu, pengerjaan trotoar juga sudah
dimulai dengan memangkas pohon-pohon di sepanjang pembatas jalur cepat. Ingat
ya, dipangkas, bukan dicabutin dan diganti pohon plastik seperti yang dilakukan
Anies.
Lalu
pemerintahan pun berganti, dilantiklah si Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI
Jakarta.
Rancangan
yang sudah ada tidak langsung dijalankan begitu saja. Mungkin untuk menunjukkan
dirinya lebih hebat dan berkuasa, Anies membongkar rancangan yang dia nilai
tidak sesuai dengan kondisi Jakarta, alasannya karena rancangan awal tidak
menyediakan akses untuk motor di sepanjang Jalan Sudirman dan Jalan MH Thamrin.
“Saya
terus terang tidak terima ketika melihat rancangan awal. Tidak ada ruang untuk
motor, di mana ruang untuk motor? This is not Jakarta. Jakarta itu milik
semua,” ujar Anies saat berada di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 6 Maret 2018.
Lantas
rancangan pun diubah sesuai maunya Anies. Setidaknya ada 2 kejadian yang
menjadi pusat perhatian masyarakat selama pengerjaan trotoar tersebut. Yakni
ditebang dan dicabutnya 451 pohon disepanjang jalan Sudirman hingga jalan
Thamrin. Pencabutan tetap dilakukan meski menuai penolakan dari masyarakat dan
pejalan kaki yang merasa tidak dapat melindungi diri lagi dari terik matahari.
Setelah
sempat mereda, alih-alih menggantikannya dengan pohon hidup yang baru, pemprov
malah menggantikannya dengan pohon plastik sehingga menjadi cemoohan
masyarakat.
Saat
dikonfirmasi, si Gubernur mengaku tidak tahu, sementara wakilnya kaget. Tanda
bahwa mereka selama ini tidak pernah memonitor pengerjaan trotoar tersebut.
Pekerjaan dibiarkan berjalan sendiri, sementara mereka pun sibuk dengan
urusannya sendiri.
Berdasarkan
berita yang saya baca saja, si Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno
diketahui menghadiri World City Summit di Singapura. mulai Senin, 9 Juli 2018
hingga Selasa 10 Juli 2018. Dikatakan, Sandiaga akan melakukan beberapa
pertemuan dengan sejumlah wali kota dari negara lain.
Sementara
si Gubernur juga tidak mau kalah, pada Jumat, 6 Juli 2018 malam, Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan malah sudah bertolak duluan ke Singapura dan kembali
hari Minggu 8 Juli 2018. Kepergian Anies ke Singapura dalam rangka menghadiri
acara The 6th Meeting of Governors/Mayors of ASEAN Capitals (MGMAC).
Saat
Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI, dirinya bukannya tidak pernah mendapat
undangan seperti itu. Beliau bahkan pernah diundang untuk berbicara di forum
PBB, namun beliau lebih memilih mengurus kota Jakarta dan diwakilkan pejabat
DKI lainnya untuk menghadirinya.
Walaupun
Menteri PUPR adalah Ketua Pokja Sarana Dan Prasarana Asian Games, namun bukan
berarti si Gubernur dan Wakilnya sebagai “pemilik” kota Jakarta ini, lantas
bisa lepas tangan begitu saja. Itu namanya pemimpin yang tidak bertanggung
jawab.
Saat
pelaksanaan Asian Games berjalan dengan lancar, dia mau ke depan menerima
pujian. Tapi kalau berlangsung tidak baik, ujung-ujungnya cari alasan dan
menyalahkan pihak lain seperti kebiasaan mereka selama ini.
Masih
ingatkan? Saat macet dan banjir, Ahok yang disalahkan. Saat bocor informasi
penutupan Alexis, anak buahnya yang disalahkan. Saat kasus derek mobil Ratna
Sarumpaet, Dishubnya yang disalahkan. Saat Kota Tua gagal jadi warisan UNESCO,
reklamasi yang disalahkan. Itu baru sebagian kecil saja contoh yang saya
berikan.
Intinya
bagaimana orang seperti ini bisa jadi pemimpin? Kalau dirinya sendiri pun tidak
memiliki jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab. Membenahi trotoar saja
tidak becus, bagaimana mau mengerjakan hal yang lebih besar?.
Trailer
Trotoar Jalan Sudirman-Thamrin
Sumber
: indovoices.com
0 Response to "Menteri PUPR Rapikan Jalan Sudirman-Thamrin, Anies-Sandi Ngapain?"
Post a Comment