Pilpres 2019, Pertarungan Sengit Jokowi Vs Prabowo, Tanpa Poros Ketiga?

JAKARTA, Berita Pojok - Pemilu Presiden yang bakal dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada April 2019 diprediksi akan ada pertarungan sengit antara Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto. Bahkan pertarungan itu akan lebih seru dibandingkan dengan Pilpres 2014.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo di Jakarta, Senin (21/5/2018).

"Saya melihat ini akan me-rematch kejadian di 2014 lalu. Pertarungan akan berlangsung seru dan sengit," ujar Ketua DPR Bambang Soesatyo dalam rilis Survei Nasional Charta Politica di Jakarta, Senin (21/5/2018).

Menurut politikus Golkar yang akrab disapa Bsoet itu menilai, bahwa kemungkinan besar tidak akan ada poros ketiga dalam kontestasi Pilpres 2019. Dari segi ketokohan, tidak ada yang sekuat Jokowi dan Prabowo.

"Sejauh ini, Jokowi sudah didukung lima partai politik (parpol) lama yakni PDIP, Golkar, Nasdem, Hanura, dan PPP. Peluang munculnya capres lain, sangat kecil. PKB sudah menyatakan dukungan dengan syarat Cak Imin menjadi Cawapres," ujarnya.

Dijelaskan, capres kubu Gerindra, Prabowo, baru didukung dua parpol, yakni PKS dan PAN. Masih ada Demokrat yang belum menentukan pilihan. Itulah yang membuat dirinya yakin poros ketiga sangat sulit terwujud.

"Prabowo telah menyatakan siap menjalankan mandat dari Partai Gerindra untuk maju dalam Pilpres 2019," papar mantan ketua Komisi Hukum di DPR itu.

Politisi berlatarbelakang wartawan itu menilai, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan bagi Prabowo untuk maju sebagai Capres. Kepastian Prabowo maju sebagai capres masih membutuhkan dukungan parpol lain untuk bisa memperoleh dukungan 20 persen lebih di Parlemen. Syarat itu sesuai dengan UU Pemilu yang telah disahkan Pemerintah dam DPR.

"Gerindra setidaknya harus bekerja ekstra keras untuk mendapatkan dukungan parpol tambahan guna memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden," tutup Bamsoet.

Sumber : netralnews.com