Kebijakan THR Dikririk, Politisi NasDem: Seolah Kebijakan Pemerintah Tak Ada yang Benar
JAKARTA,
Berita Pojok - Anggota Komisi IX DPR yang juga politisi Partai NasDem, Irma
Suryani Chaniago mengaku berang serta sangat menyesalkan adanya pihak-pihak yang menyebut ada motif
politik dibalik kebijakan presiden Jokowi terkait Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji
ke-13 untuk PNS, TNI, Polri, dan pensiunan.
“Apa
sih program bagus pemerintah yang tidak di curigai oleh oknum-oknum tersebut?
Kok rasanya semua program pemerintah nggak ada yang bener di mata mereka,
sedangkan mereka sendiri nggak pernah berbuat apa-apa untuk rakyat,” kata Irma
di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Legislator
asal dawrah pemilihan Lampung ini mencontohkan dalam kasus wabah gizi buruk di
Asmat, Papua. Dimana menurutnya, para pengkritik tersebut tidak ada satupun
yang peduli dengan mendatangi untuk memberikan bantuan kepada warga suku Asmat.
“Turun
aja (mereka) nggak saat ada di kasus Asmat, harusnya mereka yang
nyinyir-nyinyir itu turun sehingga walaupun belum ikut berkuasa tapi sudah
memperlihatkan keberpihakannya pada rakyat, jangan cuma janji saja kalau nanti
berkuasa, itu sih semua orang juga bisa,” tegasnya menyindir.
Menurut
Irma yang juga Ketua DPP Partai NasDem ini menjelaskan, kebijakan Jokowi
terkait THR dan gaji ke-13 adalah langkah yang baik bahkan tepat.
Lanjut
Irma, pemerintah berusaha memperhatikan rakyatnya agar tidak kesulitan saat
merayakan hari raya Idul Fitri.
“Saya
kira itu langkah yang baik di tengah ekonomi dunia yang kurang baik, pemerintah
memberikan subsidi dalam rangka menyambut lebaran,” jelasnya.
Sebagaimana
diketahui, Rabu (23/5/2018), Presiden
Jokowi baru saja menandatangani peraturan pemerintah mengenai tunjangan THR dan
gaji ke-13 untuk PNS, TNI, Polri, dan pensiunan.
Dalam
konferensi pers di Iatana Negara, Jokowi berharap pemberian THR dan gaji ke-13
tahun ini bukan hanya bermanfaat bagi kesejahteraan PNS, TNI, dan Polri,
terutama saat menyambut Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, tetapi juga
bsrkorelasi dengan peningkatan kinerja.
Sebelumnya,
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menganggap ada motif politik secara implisit dalam
pengesahan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tunjangan Hari Raya ( THR)
serta Gaji Ke-13 untuk PNS, TNI, Polri, dan Pensiunan.
Menurut
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu,
bahwa hal itu juga biasa dilakukan pemerintahan-pemerintahan sebelumnya
saat tahun politik.
"Jadi
kenaikan ini menurut saya mungkin saja ada maksud-maksud karena ini tahun
politik, lah, biasa. Saya kira pemerintahan-pemerintahan yang lalu juga
melakukan hal yang sama," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta,
Rabu (23/5/2018).
Sumber
: netralnews.com
0 Response to "Kebijakan THR Dikririk, Politisi NasDem: Seolah Kebijakan Pemerintah Tak Ada yang Benar"
Post a Comment